“Halo! Namaku Cherryl! Aku tinggal di Fruitland.. Fruitland itu kompleks, dimana setiap rumah berbentuk buah yang warna nya menarik dan rasanya enak. Di setiap rumah juga ada pohon buah yang sama seperti bentuk rumah nya…”
Di asrama baru Cherryl….
“Zur, katanya, ada murid baru lo, di sekolah ini…. “ kata Gishell kepada Azura. “ Ahh, masa? Jangan bohong kamu Gish…” jawab Azura tak percaya. “Iiiiiiihhh…. Kan Cuma ‘KATANYA’…. Jadi, belum tentu bener dong Zur…. Kamu ini gimana sih!!” balas Gishell tak mau kalah.
“Anak – anak… hari ini kita kedatangan murid baru… Sambut dia dengan baik ya…!!” kata Bu Putri sebelum memulai pelajaran. “Silahkan masuk Cherryl….” Lanjut Bu Putri. Dalam sekejap seisi kelas diam. “Cherryl, perkenalkan dirimu dihadapan teman – teman barumu yaa…” kata Bu Putri. “ Teman – teman.. perkenalkan.. nama saya Cherryl Strawberrya … saya tinggal di rumah Strawberry di seberang sekolah.” Kata Cherryl memperkenalkan dirinya. “Ada yang mau ditanyakan tentang Cherryl anak – anak?!” Tanya Bu Putri. “TIDAAAAKKK BUGURU…” Jawab murid – murid serempak. “Baiklah. Cherryl, silahkan duduk di sebelah Mandy yaaa…” kata Bu Putri.
‘Dear diary… di sekolah baruku aku sama sekali gak punya teman cewek! Huh… pokoknya sebel deh!!! Eh diary… sekian dulu ya curhatan ku…‘ Begitulah curhatan Cherryl terhadap diary nya. Memang, setiap malam, Cherryl selalu menulis kekesalannya, kesenangannya… pokoknya suka dan duka di harinya selalu ditulisnya di buku diary kesayanganya itu. Menurutnya, diarynya itu bisa membalas curhatannya. Makanya dia sangat senang dengan diarynya.
Di sekolah saat istirahat….
“Cherryyyyyllll…. Main bareng kita yuukkk….”
“Mmmmm… ayo!! Tapi, aku mau ke kamar mandi dulu yaa…!”
“Ok dehhh… kita tunggu!”
Cherryl merasa sangat bersalah ketika Mandy mengajaknya bermain bersama teman – temannya..
Ketika Cherryl mendatangi Mandy dan teman – temannya, Mandy, Azura dan Gishell langsung bersemangat karena mereka memiliki anggota baru dalam kelompok mereka. Apalagi, mereka mendengar bahwa Cherryl aadalah anak pindahan dari sekolah unggulan. Siapa sih yang gak mau berteman dengan orang sepintar dan sebaik Cherryl? Tampaknya, hanya Sakura yang tidak menyukai Cherryl. Sakura tidak menyukai Cherryl karena dia merasa kecantikkannya tertandingi oleh Cherryl. Ok, kita kembali ketempat Mandy dan teman – temannya.
“Ok, sekarang kita mau main apa?” Tanya Mandy, Azura, dan Gishell bersamaan. “Bagaimana kalau kita bermain…..” tiba – tiba Sakura dan para ‘pengawalnya’ datang dan Sakura berkata “Ayo kita tanding basket! Sekarang jumlah tim kalian ada empat kan?! Berarti ayo! Kita bertanding basket! Dan jika tim kalian kalah, si anak baru ini harus menjadi bagian dari kami! Setuju?! ”. “Oke! Siapa takut?!” kata Mandy dengan penuh percaya diri. Cherryl bingung sendiri. ‘Mengapa Mandy berkata begitu? Apakah Mandy tega, kalau seandainya aku menjadi pengawal si Sakura itu??’ pikir Cherryl penuh rasa kecewa. Muka Cherryl pun menjadi sedih. “Cherryl, ayo! Kok mukamu sedih begitu?” Tanya Azura sambil berbisik. “Nggak kok… gak kenapa kenapa..” Kata Cherryl menyembunyikan rasa sedihnya. “Udah lah, jangan bohong, Mandy dan Gishell pernah memenangkan lomba basket internasional kok! Jadi, jangan khawatir.. ok?!” kata Azura. Tiba – tiba, muka Cherryl menjadi cerah! Karena dia percaya perkataan Azura.
Cherryl dan teman – temannya memenangkan pertandingan. Cherryl langsung memeluk Azura karena telah memberi support kepada Cherryl.
Jumat, 26 Februari 2010
Langganan:
Komentar (Atom)
Jumat, 26 Februari 2010
Strawberry Girl
“Halo! Namaku Cherryl! Aku tinggal di Fruitland.. Fruitland itu kompleks, dimana setiap rumah berbentuk buah yang warna nya menarik dan rasanya enak. Di setiap rumah juga ada pohon buah yang sama seperti bentuk rumah nya…”
Di asrama baru Cherryl….
“Zur, katanya, ada murid baru lo, di sekolah ini…. “ kata Gishell kepada Azura. “ Ahh, masa? Jangan bohong kamu Gish…” jawab Azura tak percaya. “Iiiiiiihhh…. Kan Cuma ‘KATANYA’…. Jadi, belum tentu bener dong Zur…. Kamu ini gimana sih!!” balas Gishell tak mau kalah.
“Anak – anak… hari ini kita kedatangan murid baru… Sambut dia dengan baik ya…!!” kata Bu Putri sebelum memulai pelajaran. “Silahkan masuk Cherryl….” Lanjut Bu Putri. Dalam sekejap seisi kelas diam. “Cherryl, perkenalkan dirimu dihadapan teman – teman barumu yaa…” kata Bu Putri. “ Teman – teman.. perkenalkan.. nama saya Cherryl Strawberrya … saya tinggal di rumah Strawberry di seberang sekolah.” Kata Cherryl memperkenalkan dirinya. “Ada yang mau ditanyakan tentang Cherryl anak – anak?!” Tanya Bu Putri. “TIDAAAAKKK BUGURU…” Jawab murid – murid serempak. “Baiklah. Cherryl, silahkan duduk di sebelah Mandy yaaa…” kata Bu Putri.
‘Dear diary… di sekolah baruku aku sama sekali gak punya teman cewek! Huh… pokoknya sebel deh!!! Eh diary… sekian dulu ya curhatan ku…‘ Begitulah curhatan Cherryl terhadap diary nya. Memang, setiap malam, Cherryl selalu menulis kekesalannya, kesenangannya… pokoknya suka dan duka di harinya selalu ditulisnya di buku diary kesayanganya itu. Menurutnya, diarynya itu bisa membalas curhatannya. Makanya dia sangat senang dengan diarynya.
Di sekolah saat istirahat….
“Cherryyyyyllll…. Main bareng kita yuukkk….”
“Mmmmm… ayo!! Tapi, aku mau ke kamar mandi dulu yaa…!”
“Ok dehhh… kita tunggu!”
Cherryl merasa sangat bersalah ketika Mandy mengajaknya bermain bersama teman – temannya..
Ketika Cherryl mendatangi Mandy dan teman – temannya, Mandy, Azura dan Gishell langsung bersemangat karena mereka memiliki anggota baru dalam kelompok mereka. Apalagi, mereka mendengar bahwa Cherryl aadalah anak pindahan dari sekolah unggulan. Siapa sih yang gak mau berteman dengan orang sepintar dan sebaik Cherryl? Tampaknya, hanya Sakura yang tidak menyukai Cherryl. Sakura tidak menyukai Cherryl karena dia merasa kecantikkannya tertandingi oleh Cherryl. Ok, kita kembali ketempat Mandy dan teman – temannya.
“Ok, sekarang kita mau main apa?” Tanya Mandy, Azura, dan Gishell bersamaan. “Bagaimana kalau kita bermain…..” tiba – tiba Sakura dan para ‘pengawalnya’ datang dan Sakura berkata “Ayo kita tanding basket! Sekarang jumlah tim kalian ada empat kan?! Berarti ayo! Kita bertanding basket! Dan jika tim kalian kalah, si anak baru ini harus menjadi bagian dari kami! Setuju?! ”. “Oke! Siapa takut?!” kata Mandy dengan penuh percaya diri. Cherryl bingung sendiri. ‘Mengapa Mandy berkata begitu? Apakah Mandy tega, kalau seandainya aku menjadi pengawal si Sakura itu??’ pikir Cherryl penuh rasa kecewa. Muka Cherryl pun menjadi sedih. “Cherryl, ayo! Kok mukamu sedih begitu?” Tanya Azura sambil berbisik. “Nggak kok… gak kenapa kenapa..” Kata Cherryl menyembunyikan rasa sedihnya. “Udah lah, jangan bohong, Mandy dan Gishell pernah memenangkan lomba basket internasional kok! Jadi, jangan khawatir.. ok?!” kata Azura. Tiba – tiba, muka Cherryl menjadi cerah! Karena dia percaya perkataan Azura.
Cherryl dan teman – temannya memenangkan pertandingan. Cherryl langsung memeluk Azura karena telah memberi support kepada Cherryl.
Di asrama baru Cherryl….
“Zur, katanya, ada murid baru lo, di sekolah ini…. “ kata Gishell kepada Azura. “ Ahh, masa? Jangan bohong kamu Gish…” jawab Azura tak percaya. “Iiiiiiihhh…. Kan Cuma ‘KATANYA’…. Jadi, belum tentu bener dong Zur…. Kamu ini gimana sih!!” balas Gishell tak mau kalah.
“Anak – anak… hari ini kita kedatangan murid baru… Sambut dia dengan baik ya…!!” kata Bu Putri sebelum memulai pelajaran. “Silahkan masuk Cherryl….” Lanjut Bu Putri. Dalam sekejap seisi kelas diam. “Cherryl, perkenalkan dirimu dihadapan teman – teman barumu yaa…” kata Bu Putri. “ Teman – teman.. perkenalkan.. nama saya Cherryl Strawberrya … saya tinggal di rumah Strawberry di seberang sekolah.” Kata Cherryl memperkenalkan dirinya. “Ada yang mau ditanyakan tentang Cherryl anak – anak?!” Tanya Bu Putri. “TIDAAAAKKK BUGURU…” Jawab murid – murid serempak. “Baiklah. Cherryl, silahkan duduk di sebelah Mandy yaaa…” kata Bu Putri.
‘Dear diary… di sekolah baruku aku sama sekali gak punya teman cewek! Huh… pokoknya sebel deh!!! Eh diary… sekian dulu ya curhatan ku…‘ Begitulah curhatan Cherryl terhadap diary nya. Memang, setiap malam, Cherryl selalu menulis kekesalannya, kesenangannya… pokoknya suka dan duka di harinya selalu ditulisnya di buku diary kesayanganya itu. Menurutnya, diarynya itu bisa membalas curhatannya. Makanya dia sangat senang dengan diarynya.
Di sekolah saat istirahat….
“Cherryyyyyllll…. Main bareng kita yuukkk….”
“Mmmmm… ayo!! Tapi, aku mau ke kamar mandi dulu yaa…!”
“Ok dehhh… kita tunggu!”
Cherryl merasa sangat bersalah ketika Mandy mengajaknya bermain bersama teman – temannya..
Ketika Cherryl mendatangi Mandy dan teman – temannya, Mandy, Azura dan Gishell langsung bersemangat karena mereka memiliki anggota baru dalam kelompok mereka. Apalagi, mereka mendengar bahwa Cherryl aadalah anak pindahan dari sekolah unggulan. Siapa sih yang gak mau berteman dengan orang sepintar dan sebaik Cherryl? Tampaknya, hanya Sakura yang tidak menyukai Cherryl. Sakura tidak menyukai Cherryl karena dia merasa kecantikkannya tertandingi oleh Cherryl. Ok, kita kembali ketempat Mandy dan teman – temannya.
“Ok, sekarang kita mau main apa?” Tanya Mandy, Azura, dan Gishell bersamaan. “Bagaimana kalau kita bermain…..” tiba – tiba Sakura dan para ‘pengawalnya’ datang dan Sakura berkata “Ayo kita tanding basket! Sekarang jumlah tim kalian ada empat kan?! Berarti ayo! Kita bertanding basket! Dan jika tim kalian kalah, si anak baru ini harus menjadi bagian dari kami! Setuju?! ”. “Oke! Siapa takut?!” kata Mandy dengan penuh percaya diri. Cherryl bingung sendiri. ‘Mengapa Mandy berkata begitu? Apakah Mandy tega, kalau seandainya aku menjadi pengawal si Sakura itu??’ pikir Cherryl penuh rasa kecewa. Muka Cherryl pun menjadi sedih. “Cherryl, ayo! Kok mukamu sedih begitu?” Tanya Azura sambil berbisik. “Nggak kok… gak kenapa kenapa..” Kata Cherryl menyembunyikan rasa sedihnya. “Udah lah, jangan bohong, Mandy dan Gishell pernah memenangkan lomba basket internasional kok! Jadi, jangan khawatir.. ok?!” kata Azura. Tiba – tiba, muka Cherryl menjadi cerah! Karena dia percaya perkataan Azura.
Cherryl dan teman – temannya memenangkan pertandingan. Cherryl langsung memeluk Azura karena telah memberi support kepada Cherryl.
Langganan:
Komentar (Atom)